Pages

Rabu, 20 April 2011

Mangkuk Cantik,Madu dan Sehelai Rambut

Rasulullah SAW, Abu bakar, Umar dan Ustman bin ffan datang bertamu ke rumah Ali. Disana mereka di jamu oleh Fatimah, putri Rasulullah sekaligus istri Ali bin Abi Thalib. Fatimah menghidangkan untuk mereka semangkuk madu. Ketika mengkuk itu diletakkan, sehelai rambut jatuh melayang dekat ,ereka, Rasulullah SAW segera meminta para sahabatnya untuk membuat perbandingan terhadap ke tiga benda tersebut, yaitu mangkuk cantik, madu dan sehelai rambut...

Abu Bakar yang mendapat giliran pertama segera berkata, "Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari menitisehelai rambut".

Rasulullah SAW tersenyum, lalu ia menyuruh Umar untuk mengungkapkan kata-katanya. Umar segera berkata, "Kerajaan itu lebih cantik daripada mangkuk cantik itu. Rajanya lebih manis dari madu, dan memerintahkannya dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW kembali tersenyum, lalu ia berpaling kepada Ustman seraya mempersilahkan untuk membandingkan tiga benda dihadapan mereka. Ustman berkata "Ilmu itu lebih cantik daripada mangkuk cantik itu. Orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, ia beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dibanding meniti sehelai rambut".

Seperti semula, Rasulullah SAW kembali tersenyum kagum mendengar perumpamaan yang disebutkan para sahabatnya. Beliau pun segera meminta ALi bin Abi Thalib untuk mengungkapkan kata-katanya. Ali berkata "tamu itu lebih cantik daripada mangkuk cantik itu, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kambali kerumahnya itu lebih sulit daripada meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW segera mempersilahkan Fatimah r.a untuk membuat perbandingan tiga benda dihadapan mereka. Fatimah berkata "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk cantik itu, wanita yang mengenakan jilbab itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah (dilihat auratnya) oleh orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dibanding meniti sehelai rambut".

Setelah mendengar perumpamaan dari sahabatnya, Rasulullah SAW segera berkata "seorang yang mendapat taufiq untuk beramal lebih cantik dari mangkuk cantik ini. Beramal dengan perbuatan baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril yang hadir bersama mereka, turut membuat perumpamaan, "menegakkan pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk cantik itu. Menyerahkan diri, harta dan waktu untuk agama lebih manis daripada madu. Dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT pun membuat perumpamaan dengan firman-NYA dalam hadits Qudsi :
"SurgaKU itu lebih cantik daripada mangkuk cantik itu. Nikmat surgaKU itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surgaKU lebih sulit dari meniti sehelai rambut"...

0 komentar:

Posting Komentar